Sumber : https://solo.suaramerdeka.com
BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com – Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, resmi menjadi desa wisata (Dewi) kampung susu (kampus) dan kopi. Launching dilakukan pada Kamis (27/10/2022).
Kampus kopi Banyuanyar dibungkus dengan tiga paket wisata tour de village. Dengan sembilan pos UMKM yang dirintis pokdarwis di tujuh dukuh setempat.
Wisata bisa naik jip keliling desa dengan jalan berbukit mengelilingi areal kebun kopi nan eksotik. Menurut Kades Banyuanyar, Komarudin, launching desa wisata kampus kopi, Desa Banyuanyar fokus untuk pemberdayaan masyarakat. Setelah tiga tahun dirintis, Kampus Kopi alias kampung susu dan kopi Banyuanyar resmi menjadi desa wisata berbasis masyarakat.
“Ruh utama desa wisata ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus mengurangi kemiskinan,” katanya di sela launching. Sehingga pengemasan desa wisata Kampus Kopi dilakukan dengan menggandeng UMKM lokal dan pemberdayaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Dari sembilan dukuh di Banyuanyar, ada tujuh produk UMKM yang dihasilkan. Yakni, Dukuh Dukuh dengan branding kampung budaya. Lalu Dukuh Grenjeng dengan branding kampung madu, Jumbleng sebagai kampung jahe, Wangan sebagai kampung susu, Banyuanyar sebagai kampung toga tanaman obat keluarga. Lalu Dusun Geneng sebagai kampung ekraft serta Ngemplak sebagai kampung kopi.
“Banyuanyar juga memiliki perkebunan kopi peninggalan kolonial. Serta kebun tanaman obat, serta peternakan sapi,” ujar Komarudin.
Ketua Boyolali Jip Adventure (BJA), Sapta Sembada menambahkan, pihaknya menyambut positif dengan adanya desa wisata Banyuanyar.
Bahkan, pihaknya turut menyediakan 13 jip untuk melayani wisatawan sebagai salah satu branding wisata desa.
Selain itu, pihaknya juga menginisiasi jalur di lereng Merapi-Merbabu seperti di kawasan Selo, Cepogo, dan lainnya.
“Soal hasil nanti dirembug dari desa dengan teman-teman yang menjadi operator jip. Intinya kita dukung dulu untuk pengembangan wisata,” ujar Sapta Sembada